Created (c) by Princexells Seyka (Princelling Saki)

Thursday, October 2, 2014

Yonif Linud 501/BY Terlibat Pada Upacara Kesaktian Pancasila Di Monumen Kresek

     Personel Yonif Linud 501/BY Terlibat pada Upacara Kesaktian Pancasila di Monumen Kresek, Dungus Kabupaten Madiun selaku Irup pada upacara tersebut langsung dipimpin oleh Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos.

     Upacara Kesaktian Pancasila merupakan sebagai wujud untuk mengenang kembali adanya tragedi Nasional yang populer dengan sebutan G 30 S/PKI pada tahun 1965 Selain itu peringatan tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada para Pahlawan Kusuma Bangsa Indonesia yang telah gugur dalam menegakkan dan mempertahankan kedaulatan NKRI dari segala bentuk rongrongan serta penindasan para penjajah dan pemberontak yang menginginkan Indonesia hancur dan diisi oleh kehendak mereka yang salah satunya adalah menetapkan ideologi komunis di tanah Ibu Pertiwi. Dengan gagalnya usaha kaum komunis yang juga disebut Gestok (Gerakan Satu Oktober) mereka tidak berhasil menanamkan ideologi komunisnya di Indonesia, maka tercetuslah kesepakatan Nasional bahwa pada tanggal 1 Oktober dikukuhkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila, yang setiap tahunnya wajib diperingati oleh Bangsa Indonesia.

     Sedikit mengulas tentang Monumen Kresek adalah monumen bersejarah yang merupakan peninggalan dan sebagai saksi atas Peristiwa Madiun. Lokasi peninggalan sejarah dengan luas 2 Hektar ini, berada 8 km ke arah timur dari Kota Madiun dan terdiri dari monumen dan relif peninggalan sejarah tentang keganasan PKI pada tahun 1948 di Madiun. Adapun fasilitas wisata yang ada di tempat ini, antara lain, pendopo tempat istirahat, taman tanaman langka dan dilengkapi pula areal parkir.

     Didekat monumen ini juga terdapat prasasti batu yang mengukir nama-nama prajurit TNI dan pamong desa yang gugur dalam pertempuran melawan PKI di desa kresek, maupun karena dibantai oleh PKI. Kolonel Marhadi adalah prajurit TNI berpangkat tertinggi yang gugur dalam pertempuran desa Kresek, namanya lalu diabadikan menjadi salah satu nama jalan di kota madiun dan didirikan pula patungnya di alun alun kota Madiun sebagai bentuk penghormatan. Menurut warga setempat area monumen kresek dahulu adalah bekas rumah warga yang dijadikan PKI sebagai ajang pembantaian, warga sekitar dikurung di dalam rumah tersebut lalu rumah tersebut dibakar bersama warga yang ada di dalamnya. Di sebelah utara monumen kresek terdapat monumen kecil yang terbuat dari batu kali yang mengukir nama-nama prajurit TNI dan para pamong desa yang dibantai oleh PKI.










0 komentar:

Post a Comment